Mendengar kabar itu, rekanan dari teropong sumut mencoba menemui Kepala lingkungan I kelurahan Pasar Merah Timur Kecamatan Medan Area, Kota Medan, M Irsan, beliau mengatakan temuan bangkai babi itu berawal dari informasi dan kecurigaan warga ketika mencium aroma tidak sedap dari tiga karung goni di pinggir jalan. Kamis, 14/11
"Setelah karung itu kami buka ternyata bangkai babi berukuran besar terdapat didalam karung tersebut," katanya.
Ia menambahkan, tiga karung berisi bangkai babi itu sudah terlihat di Jalan Gedung Arca sejak Kamis pagi pukul 08.30 WIB.
Sementara itu Lurah Pasar Merah Timur, Sri Hartati mengatakan kini tiga ekor bangkai babi tersebut sudah dibawa oleh petugas kebersihan untuk dikubur.
"Sudah kami tanam (kubur) bangkai babinya di kelurahan Sukaramai II," katanya.
Melihat bangkai babi yang terbungkus karung itu, ia memerintahkan para kapling di wilayahnya untuk terus mengawas dan memantau apabila menemukan pelaku yang membuang bangkai babi di jalanan atau tempat-tempat pembuangan sampah.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, babi yang mati akibat hog cholera atau kolera babi ditemukan di 11 kabupaten/kota di Sumut, yakni Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan,Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Babi yang terdata mati akibat hog cholera di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor lebih.
Artikel ini telah terbit di harian Antara Sumut dengan judul Astaga, kali ini bangkai babi dibuang di jalanan Kota Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar