TeropongSumut.com- Kasus yang mencuat saat ini di kalangan militer, terkait lulusnya Enzo Zenz Alie yang diduga terpapar oleh gerakan radikalisme yang membuat polemik itu kian memanas.
Dan kini polemik itu telah selesai di tangan Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. Mengutip dari Girld.id, bahwa sang jenderal merupakan alumni atau lulusan Harvard University dan juga pernah menjadi Komando Paspampres.
Walaupun dari kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto meminta agar TNI melakukan verifikasi lebih detil terkait latar belakang taruna Akmil Magelang, yaitu Enzo Zenz Allie.
Menyikapi hal tersebut, sang jenderal Andhika Perkasa, pasang badan untuk melindungi Enzo. Padahal, kasus Enzo sudah meluas ke masyarakat hingga nasional.
Pemuda yang merupakan anak yatim dan menguasai 4 bahasa itu mendapatkan hasil tes yang sangat baik. Dan dia merupakan lulusan terbaik taruna akmil pada tahun 2019 yang kemampuannya sebagai berikut: Enzo mampu pull up 19 kali, sit up 50 kali, push up 50 kali, selama 60 detik.
Selain itu, ia juga mampu berlari 7,5 putaran x 400 meter dalam 12 menit dan berenang 50 meter dalam 1 menit.
Tak ayal Enzo Zenz Allie mendapat banyak pujian atas kemampuannya tersebut.
Namun, belakangan justru beredar kabar bahwa remaja blasteran Indonesia-Perancis yang viral tersebut menjadi simpatisan HTI.
Adanya isu terpaparnya Enzo dengan radikalisme tersebut turut mendapat tanggapan dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Melansir dari laman Kompas.com, Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto meminta agar TNI melakukan verifikasi lebih detile terkait dengan latar belakang taruna Akmil Magelang itu.
Hal ini lantaran ideologi adalah salah satu dasar penting untuk menjadi seorang tentara.
"Kalau tidak steril itu berbahaya, kebijakan bisa mengarah ke kiri atau ke kanan yang tidak mengarah pada NKRI. Verifikasi perlu dilakukan, check and re-check," ujar Wawan.
Melansir dari laman Kompas.com, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa mengaku akan pertahankan Enzo yang dituding terpapar radikalisme.
Kami, Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna akademi militer yang kami terima beberapa waktu lalu, sejumlah 364 orang," tegas Andika, pada konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Pasalnya, ia juga telah memberi tes tambahan yang melibatkan pihak lain atau eksternal TNI.
Tes tambahan terhadap Enzo digelar pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.
"Kami menggunakan alat ukur yang digunakan pihak lain. Tetapi kami yakinkan tim ini merupakan tim yang sudah punya pengalaman dan sangat ilmiah," ujar Andika kepada Kompas.com.
Tes tambahan terhadap keturunan Perancis itu juga menunjukkan hasil yang bagus.
Pemuda yang baru menjadi WNI tahun 2018 lalu itu mendapat nilai 84 persen atau 5,9 dari poin maksimal 7 dalam indeks moderasi bernegara.
Jadi tidak dilakukan oleh kami saja. Konklusi dari penilaian kami terhadap Enzo, ini (dari alat ukur pihak lain)," imbuh Jenderal Andika.
Lantas siapakah sosok Jenderal yang berani pasang badan untuk Enzo Zenz Allie tersebut?
Melansir dari laman Tribunnews.com, Jenderal Andika adalah lulusan dari Harvard dan pernah menjadi Komando Paspampres (Pasukan Pengaman Presiden),
Sebelumnya, Jenderal Andika merupakan seorang Panglima Kostrad yang pernah menjabat di Dankodiklatad, serta Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada tahun 2016 lalu.
Pria kelahian Bandung yang lulus Akmil pada 1987 iyu mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri di jajaran Kopassus, selama 12 tahun hingga tahun 2000.
Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam Departemen Pertahanan dan pada 2013 menjadi Kadispen TNI AD.
Di era pemerintahan Presiden Jokowi, Jenderal Andika Perkasa juga diangkat menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 2014.
Menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono itu juga memiliki prestasi di dunia pendidikan yang luar biasa, karena telah menempuh pendidikan hingga S3.
Jenderal Andika Perkasa mengenyam pendidikan S1 di universitas dalam negeri dan meraih gear S2 serta S3 di luar negeri.
Berikut ini riwayat pendidikan Jenderal Andika Perkasa baik di dunia militer maupun umum.
Pendidikan Militer, Andika Perkasa menempuh pendidikan Akademi Militer (Akmil) kecabangan infanteri tahun 1987.
Ia sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).
Resmi dilantik sebagai KSAD tahun 2018 lalu membuat Andika Perkasa telah melompati seniornya di Angkatan Darat.
Ia melompati senior Letnan Jenderal Agus Surya Bakti, Akmil angkatan 1984 dan Letnan Jenderal Doni Monardo yakti angkatan 1985 serta Letnan Jenderal Tatang Sulaiman angkatan 1986.
Pendidikan umum yang pernah ditempuh Jenderal Andika Perkasa adalah sebagai berikut.
- The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA)
- National War College, National Defense University (Washington D.C., USA)
- Harvard University (Massachusetts, USA)
- The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar